Sabtu, 27 Oktober 2018

AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI (INDIVIDU)

Image result for audit teknologi sistem informasi

Definisi Audit
Audit pada dasarnya adalah proses sistematis dan objektif dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tindakan ekonomi, guna memberikan asersi dan menilai seberapa jauh tindakan ekonomi sudah sesuai dengan kriteria berlaku, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak terkait.

Audit Teknologi Sistem Informasi
Audit Teknologi Sistem Informasi atau TSI adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi untuk menentukan apakah sistem komputer mengamankan aset , memelihara integritas data , mencapai tujuan organisasi secara efektif, dan mengkonsumsi sumber daya secara efisien.
Audit memiliki proses atau tahapan-tahapan , antara lain :
1.     Tahapan Perencanaan
Yang menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian rupa, sehingga pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien
2.     Pengumpulan Bukti
Pendokumentasian bukti tersebut dan mendiskusikan dengan auditee tentang temuan apabila jika ditemukan masalah yang memerlukan tindakan perbaikan dari auditee.
3.     Membuat Laporan Audit
Dalam pelaksanaannya, auditor TI mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi dan review dokumentasi (termasuk review source-code bila diperlukan).

Tujuan Audit Teknologi Informasi
Audit teknologi sistem informasi bertujuan untuk mengevaluasi desain pengendalian internal sistem dan efektivitas. Tidak terbatas pada pada efisiensi dan keamanan protokol, proses pengembangan, dan tata kelola TI. Instalasi kontrol sangat diperlukan, tetapi perlu adanya keamanan protokol yang memadai agar tidak ada pelanggaran keamanan. Dalam lingkungan Sistem Informasi, audit adalah pemeriksaan sistem informasi, input, output, dan pengolahan.

Konsep Audit Teknologi Sistem Informasi
1.       Perencanaan
Tahap perencanaan ini yang akan dilakukan adalah menentukan ruang lingkup, objek yang akan diaudit, standard evaluasi dari hasil audit dan komunikasi dengan managen pada organisasi yang bersangkutan dengan menganalisa visi, misi, sasaran dan tujuan objek yang diteliti serta strategi, kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pengolahan investigasi. Pada tahap ini yang akan dilakukan adalah pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan pihak-pihak yang terkait. Pada tahap perencanaan ini penting sekali menilai aspek internal kontrol, yang mana dapat memberikan masukan terhadap aspek resiko, yang pada akhirnya akan menentukan luasnya pemeriksaan yang akan terlihat pada audit program.
2.       Pengumpulan Bukti
Pada tahap ini yang akan dilakukan adalah pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan pihak-pihak yang terkait. Penngumpulan bukti tersebut dan mendiskusikan dengan auditor tentang temuan apabila jika ditemukan masalah yang memerlukan tindakan perbaikan dari auditor.
3.       Membuat Laporan
Pada tahap ini yang akan dilakukan memberikan informasi berupa hasil-hasil dari audit. Dalam pelaksanaannya, auditor TI mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi dan review dokumentasi (termasuk review source-code bila diperlukan).

Proses Audit Teknologi Sistem Informasi
Proses Audit dalam konteks teknologi informasi adalah memeriksa apakah sistem informasi berjalan semestinya. Berikut dibawah ini adalah beberapa proses audit sistem informasi.
1.       Planning & Organisation
Pada tahap ini terdapat proses perencanaan dan penyelarasan strategi TI dengan strategi perusahaan, mencakup masalah strategi, taktik dan identifikasi cara terbaik TI untuk memberikan kontribusi maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis organisasi.
2.       Acquisition & Implementation
Berkaitan dengan implementasi solusi IT dan integrasinya dalam proses bisnis organisasi, juga meliputi perubahan dan perawatan yang dibutuhkan sistem yang sedang berjalan untuk memastikan daur hidup sistem tetap terjaga
3.       Delivery & Support
Mencakup tentang proses pemenuhan layanan IT, keamanan sistem, kontinyuitas layanan, pelatihan dan pendidikan untuk pengguna, dan pemenuhan proses data yang sedang berjalan.
4.       Mentoring
Berfokus tentang masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi, pemeriksaan internal dan eksternal dan jaminan independent dari proses pemerikasaan yang dilakukan.

Teknik Audit Teknologi Sistem Informasi
Ada 12 teknik audit menurut Chris Davis, yaitu:
a.    Audit pengendalian Entity Level
b.    Audit data centres dan disaster recovery
c.      Audit switch, routers dan firewalls
d.     Audit sistem operasi
e.     Audit web server dan web aplikasi
f.      Audit database
g.    Audit penyimpanan
h.     Audit lingkungan virtual
i.      Audit wlan dan mobile devices
j.      Audit aplikasi
k.     Audit cloud computing dan outsourced operations
l.      Audit proyek perusahaan/organisasi

Regulasi Audit Teknologi Sistem Informasi
Dengan dominannya  penggunaan komputer dalam membantu kegiatan operasional diberbagai perusahaan, maka diperlukan standar-standar kontrol sebagai alat pengendali internal untuk menjamin bahwa data elektronik yang diproses adalah benar. Beberapa jenis standar kontrol yaitu:
1.        COSO (Comitte Of Sponsoring Organizationof the treadway commission’s)
Yang dibentuk pada tahun 1985 dengan tujuan untuk menyatukan pandangan dalam komunitas bisnis berkaitan dengan isu-isu seputar pelaporan keuangan yang mengandung fraud (penggelapan). Tahun 1992, COSO menyusun dan menerbitkan Internal Control Integrated Framework yang berisi rumusan definisi pengendalian internal, pedoman penilaian, serta perbaikan terhadap sistem pengendalian internal.Tahun 2004, COSO mengembangkan Internal Control Integrated Framework dengan menambah cakupan tentang manajemen  dan strategi resiko yang disebut ERM (Enterprise Risk Manajement).
Pencapaian tujuan pengendalian internal yang didefenisikan COSO:
a.     Efektifitas dan efisiensi aktivitas operasi
b.      Kehandalan pelaporan keuangan
c.      Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
d.     Pengamanan aset entitas
2.        COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)
Yaitu alat pengendalian untuk informasi dan tekhnology terkait dan merupakan standar terbuka yang dikembangkan oleh ISACA melalui ITGI (Information and Technology Governance Institute) pada tahun 1992. Tujuan dari COBIT yaitu untuk mengembangkan , melakukan riset dan mempublikasikan suatu standar teknologi informasi yang diterima umum dan selalu up to date untuk digunakan dalam kegiatan bisnis sehari-hari.
3.       SARBOX (Sarbanes-Oxley Act)
Merupakan peraturan yang ditandatangani Presiden George W.Bush tanggal 30 juli 2012 untuk mereformasi dunia pasarmodal Amerika Serikat.
Tujuan SARBOX yaitu:
a.    Meningkatkan akuntabilitas manajemen dengan memastikan bahwa manajemen akuntan dan pengacara memiliki tanggung jawab atas informasi keuangan yang menjadi tanggung jawab mereka
b.    Meningkatkan pengungkapan dengan berusaha untuk menyatakan bahwa beberapa kejadian kunci dan transaksi luar biasa tidak mendapatkan pengawasan hanya karena tidak disyaratkan untuk diungkap di publik
c.     Meningkatkan pengawasan rutin yang lebih intensif oleh SEC
d.    Meningkatkan akuntabilitas akuntan
4.       ISO  / IEC 17799
Yaitu standar untuk sistem manajemen keamanan informasi meliputi dokomen kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung-jawab, menyediakan semua para pemakai dengan pendidikan dan pelatihan didalam keamanan informasi, mengembangkan suatu sistem untuk pelaporan peristiwa keamanan, memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis, mengendalikan pengkopian perangkat lunak kepemilikan, surat pengantar arsip organisatoris, mengikuti kebutuhan perlindungan data, dan menetapkan prosedure untuk mentaati kebijakan keamanan.
5.       BASEL II
Dibentuk sebagai penerapan kerangka pengukuran bagi risiko kredit, sistem ini mensyaratkan bank-bank  untuk memisahkan eksposurnya ke dalam kelas yang lebih luas, yang menggambarkan kesamaan tipe debitur (hutang).

Standart dan kerangka kerja audit
Kerangka dan standart muncul untuk memberikan panduan bagi pengelolaan dan evaluasi proses TI. Beberapa kerangka kerja dan standar yang paling menonjol saat ini terkait dengan penggunaan teknologi.

Management Resiko Teknologi Sistem Informasi
Siklus Hidup Manajemen Resiko TSI dimulai dengan identifikasi aset informasi , Mengukur dan Memenuhi syarat ancaman , Menilai Kerentanan, dan Remediate Control Gap.

REFERENSI :
IT AUDITING – USING CONTROLS TO PROTECT INFORMATION ASSETS BY CHRIS DAVIS AND MIKE SCHILLER WITH KEVIN WHEELER, 2011.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Pre Test dan Post Test Etika dan Profesionalisme TSI

Nama: Dirgo Endra Purwa Ananta NPM: 11115981 Kelas: 4KA09